Sabtu, 12 Januari 2013

Minggu, 16 Desember 2012

 BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE DI LAHAN YANG SEMPIT (KOLAM TERPAL) 


BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE DI LAHAN YANG SEMPIT (KOLAM TERPAL) Budidaya lele di lahan sempit pada kolam terpal adalah kegiatan budidaya perikanan yang menjadi alternatif bagi pembudidaya yang tidak memiliki areal budidaya yang luas. Budidaya ini merupakan solusi bagi mereka yang mempunyai lahan sisa atau lahan menganggur di sekitar rumah. Di bawah ini akan dibahas bagaimana cara budidaya pembesaran ikan lele di lahan sempit yaitu dengan berbudidaya pada kolam terpal. Pembesaran lele adalah suatu kegiatan budidaya ikan lele yang bertujuan untuk menghasilkan lele ukuran konsumsi. Lele ukuran konsumsi dipanen setelah mencapai ukuran 8 – 12 ekor /kg. Untuk Benih ikan lele yang ditebar biasanya berukuran 5 – 6 cm, 7 – 8 cm dan 9 – 10 cm. KOLAM TERPAL Pengertian kolam terpal yaitu merupakan suatu jenis kolam yang sebagian besar bahannya terbuat dari terpal dan didukung dengan bahan lainnya. berdasarkan dari letak posisi kolam terpal maka kolam terpal ini dibagi kedalam 2 jenis yaitu kolam terpal yang terletak di atas dan kolam terpal yang terletak di bawah permukaan tanah. 1. kolam terpal di atas tanah kolam terpal ini dibuat di atas permukaan tanah yang dibuat tanpa menggali tanah. Untuk kerangka kolam ini biasanya menggunakan bambu, batako, pipa atau karung berisi pasir. terpal yang akan digunakan harus berkualitas baik. ketebalan terpal sebaiknya tipe A5 atau A6 yang bisa bertahan sampai 5 tahun. ukuran terpal yang digunakan biasanya berukuran dengan lebar 6 - 8 m dan panjang 8 - 12 m. ukuran terpal tersebut di atas dapat menghasilkan kolam dengan ukuran lebar 3 - 6 m dan panjang 5 - 10 m, dan tinggi sekitar 1 - 1,2 m. tahapan dalam pembuatan kolam terpal pertama permukaan tanah harus diratakan terlebih dahulu. pada dasar tanah dibuat kemalir yang berguna untuk memudahkan pengeringan air dan penangkapan ikan pada saat panen. selanjutnya permukaan tanah ditaburi pasir halus seluas dengan ukuran kolam terpal yang akan dibuat. lapisan pasir tersebut perlu disiram air agar menjadi padat. Untuk ketinggian pasir sebagai dasar kolam terpal yaitu sekitar 10 cm. fungsi dari pasir sebagai pelapis agar terpal tidak mudah bocor dan sobek apabila terinjak kaki pada saat masuk kolam. selain pasir halus. alas kolam terpal juga dapat menggunakan sekam padi. penggunaan sekam padi ini berguna untuk menstabilkan suhu air kolam terpal. sekam padi dihamparkan setebal 10 - 15 cm. membuat penyangga dinding di sekeliling kolam. Bahan untuk dijadikan sebagai penyangga dinding bisa menggunakan 1. Anyaman Bambu yang dilengkapi dengan tiang-tiang dari bambu, kayu atau beton. 2. Semen batako yang telah disusun di sekeliling dinding kolam 3. karung bekas yang diisi pasir atau tanah disusun sekeliling kolam terpal. 2. Kolam terpal yang terletak di dalam tanah pengertian kolam ini merupakan kolam tanah biasa yang dilapisi oleh terpal pada bagian dasar dan dindingnya. Biasanya menggunakan kolam yang sudah tidak dimanfaatkan lagi. Pembesaran Langkah langkah budidaya ikan lele di kolam yaitu : 1. Persiapan Kolam a. Pengeringan Pengeringan dasar kolam dilakukan untuk membasmi hama penyakit, menghilangkan senyawa atau gas-gas beracun, serta untuk mengistirahatkan lahan. Proses pengeringan kolam dilakukan 2-3 hari tergantung cuaca. 2. Padat penebaran Yang dimaksud dengan padat penebaran benih yaitu jumlah ikan yang ditebarkan per satuan luas atau volume. Semakin padat penebarannya maka semakin intensif pemeliharaannya. Untuk padat tebar ikan lele di kolam berkisar 150 – 300 ekor/m3. Ciri-ciri benih lele yang baik dan sehat a. Ukuran seragam dan berwarna cerah (mengkilap) b. Sehat dan bebas dari bibit penyakit c. Gerakannya lincah dan gesit d. Tidak ada cacat dan luka di tubuhnya e. Posisi ikan dalam air normal, tidak menggantung. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari pukul 8-9 atau sore hari pukul 15.30 – 16.30 karena suhunya tidak terlalu panas. Benih lele sebelum ditebar perlu diaklimatisasi (adaptasi) agar benih tidak stress. Pemberian pakan Pakan diberikan harus mengandung nutrisi giji yang cukup, dengan kadar protein harus lebih dari 31%. Pakan diberikan berupa pelet dengan dosis 3 – 6 % dari bobot total ikan. Pemberian pakan pada pembesaran lele biasa menggunakan metode ad libitium (pemberian pakan yang diberikan secara bertahap dalam jumlah banyak dan dihentikan setelah lele mulai kenyang. Panen Ikan lele dapat dipanen jika ukurannya telah mencapai 8 – 12 ekor/kg

 Diposkan oleh Nayla Natasyifa di 02:58

Selasa, 22 November 2011

Jam PIKET ORGAN TUBUH kita




LAMBUNG



Jam 07.00 - 09.00

Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi

untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari.

Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut

masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.





LIMPA

Jam 09.00 - 11.00

Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan

nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini

mengantuk, berarti fungsi limpa lemah.

Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.





JANTUNG

Jam 11.00 - 13.00

Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas

dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita

gangguan pembuluh darah .





HATI

Jam 13.00 - 15.00

Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah

berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi

sel-sel hati.

Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua

penyakit.





PARU-PARU

Jam 15.00 - 17.00

Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur

untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi

paru-paru





GINJAL

Jam 17.00 - 19.00

Jam piket organ ginjal

kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses

pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.





LAMBUNG

Jam 19.00 - 21.00

Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi

makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih

baik sudah berhenti makan





LIMPA

Jam 21.00 - 23.00

Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun

dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil

mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan

imunitas.





JANTUNG

Jam 23.00 - 01.00

Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat

tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat

melemahkan fungsi jantung.





HATI

Jam 01.00 - 03.00

Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan

racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan

fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada

luka dalam akan terasa nyeri.





PARU-PARU

Jam 03.00 - 05.00

Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan

limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi

batuk, bersin-bersin

dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru.

Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi

paru yang sehat dan kuat.





USUS BESAR

Jam 05.00 - 07.00

Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara

teratur.

Senin, 31 Oktober 2011

Belajar Budidaya Jamur Tiram




Alkahmdulillah beberapa hari yang lalu saya di ajak kawan2 ke tempat budidaya jamur tiram, tempatnya di bogor, ciampea. Disana kami di kenalkan cara penanaman jamur tiram dari media hingga masa panen. Tidak hanya itu saja beliau juga menawarkan peluang usaha jamur tiram jika ada yang berminat menekuninya. Dan ternyata peluangnya masih terbuka lebar jika berminat di bidang ini tapi sekali lagi kita juga membutuhkan tanah yang lumayan luas untuk tempat budidaya jamur itu sendiri. Karena jamur ini tidak bisa tumbuh jika di tempat terbuka dan harus steril. Selain tidak dapat tumbuh di tempat terbuka jamur ini juga memiliki musuh (hama) diantaranya ; Serangga cotohnya nyamuk. Dan jamur ini butuh waktu untuk dapat langsung di panen sekitar 30 hari. Ada 6 tahap dalam pembudidayaan jamur ini dari mulai membuat media untuk jamur sampai masa panen.

nanti dilanjut lagi....