Selasa, 22 November 2011

Jam PIKET ORGAN TUBUH kita




LAMBUNG



Jam 07.00 - 09.00

Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi

untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari.

Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut

masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.





LIMPA

Jam 09.00 - 11.00

Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan

nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini

mengantuk, berarti fungsi limpa lemah.

Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.





JANTUNG

Jam 11.00 - 13.00

Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas

dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita

gangguan pembuluh darah .





HATI

Jam 13.00 - 15.00

Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah

berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi

sel-sel hati.

Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua

penyakit.





PARU-PARU

Jam 15.00 - 17.00

Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur

untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi

paru-paru





GINJAL

Jam 17.00 - 19.00

Jam piket organ ginjal

kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses

pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.





LAMBUNG

Jam 19.00 - 21.00

Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi

makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih

baik sudah berhenti makan





LIMPA

Jam 21.00 - 23.00

Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun

dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil

mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan

imunitas.





JANTUNG

Jam 23.00 - 01.00

Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat

tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat

melemahkan fungsi jantung.





HATI

Jam 01.00 - 03.00

Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan

racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan

fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada

luka dalam akan terasa nyeri.





PARU-PARU

Jam 03.00 - 05.00

Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan

limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi

batuk, bersin-bersin

dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru.

Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi

paru yang sehat dan kuat.





USUS BESAR

Jam 05.00 - 07.00

Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara

teratur.

Senin, 31 Oktober 2011

Belajar Budidaya Jamur Tiram




Alkahmdulillah beberapa hari yang lalu saya di ajak kawan2 ke tempat budidaya jamur tiram, tempatnya di bogor, ciampea. Disana kami di kenalkan cara penanaman jamur tiram dari media hingga masa panen. Tidak hanya itu saja beliau juga menawarkan peluang usaha jamur tiram jika ada yang berminat menekuninya. Dan ternyata peluangnya masih terbuka lebar jika berminat di bidang ini tapi sekali lagi kita juga membutuhkan tanah yang lumayan luas untuk tempat budidaya jamur itu sendiri. Karena jamur ini tidak bisa tumbuh jika di tempat terbuka dan harus steril. Selain tidak dapat tumbuh di tempat terbuka jamur ini juga memiliki musuh (hama) diantaranya ; Serangga cotohnya nyamuk. Dan jamur ini butuh waktu untuk dapat langsung di panen sekitar 30 hari. Ada 6 tahap dalam pembudidayaan jamur ini dari mulai membuat media untuk jamur sampai masa panen.

nanti dilanjut lagi....

Rabu, 24 Agustus 2011

CARA MEMBUAT TERARIUM


Cara Membuat Terarium
Sebagai langkah awal, Anda dapat mempersiapkan beberapa media tanam maupun material untuk dekorasi. Beberapa media yang diperlukan antara lain (dari urutan teratas):
• Pasir zeolit
• Tanah humus
• Spagnum moss
• Arang
• Bebatuan dan pasir
Kemudian siapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat taman miniatur dalam terarium. Peralatan yang digunakan relatif mudah didapat dan murah, antara lain:
• Untuk terarium, Anda dapat menggunakan akuarium ikan yang kecil, mangkuk kaca besar, kotak kaca, botol kaca atau toples
• Skop mini untuk bercocok tanam atau sendok
• Penjepit (pin Set) atau sumpit
• Gunting
• Corong plastik atau corong kertas buatan
• Penyemprot tanaman (sprayer)
• Ceret penyiraman
• Kain kasa
• Kuas
Setelah semua persiapan selesai, tiba saatnya membuat terarium. Cara membuat terarium adalah sebagai berikut:
• Cuci media kaca dengan air panas dan bersabun. Bilas media kaca lalu keringkan.
• Buat lapisan batu atau pasir atau media lainnya di bagian bawah dengan tebal kira-kira 2-3 cm.
• Tambahkan arang dengan ketebalan 1-2 cm.
• Dengan sendok ataupun skop mini, tambahkan lapisan media seperti tanah humus setebal 5-8 cm. Buat sedikit gundukan untuk memperindah. Jika Anda menggunakan akurium, Anda dapat meninggikan gundukan di salah satu sisi sebagai latar belakang.
• Gali lubang kecil pada lapisan tanah tersebut untuk akar tanaman
• Ambil tanaman yang cocok, lalu bersihkan bagian akarnya dari sisa-sisa tanah. Potong daun yang rusak. Letakkan tanaman pada lubang kecil yang telah digali dan tutupi akarnya dengan tanah.
• Jika Anda menggunakan akuarium atau kotak kaca yang lebih besar, Anda dapat meletakkan beberapa tanaman dalam satu terarium tersebut. Letakkan tanaman yang lebih besar di bagian belakang.
• Basahi tanah, namun jangan menyiram secara berlebihan. Cukup basahi hingga tanah menjadi lembab.
• Anda dapat mempercantik terarium tersebut dengan menambahkan batu, miniatur taman, bahkan binatang kecil.
• Letakkan terarium Anda pada lokasi yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
• Basahi tanah jika sudah mulai terlihat kering. Misalnya untuk tanaman sukulen, Anda dapat menyiram setiap 5 hari sekali. Untuk tanaman jenis lainnya yang tidak membutuhkan banyak air, Anda dapat menyiramnya seminggu sekali.
Jenis Tanaman Terarium
Mengingat terarium merupakan media kaca yang ukurannya terbatas dan memiliki biosfer yang unik, maka pemilihan tanaman yang diletakkan di dalam terarium juga haruslah tepat. Beberapa tanaman yang biasa digunakan dalam terarium antara lain sansiviera, kaktus, sukulen dan bromelia.

Teknik Perawatan Terarium

Info Buku Terarium
Sebuah buku dengan judul "Art of Terrarium" yang ditulis oleh Feri Sulianta tampaknya cocok untuk anda yang tertarik dan berminat untuk mempelajari lebih dalam perihal Terarium.
Buku ini mengetengahkan semuanya, dari peralatan yang diperlukan untuk membuat terarium, media, ornamen dan desainnya.
Judul Buku: Art of Terrarium
Edisi: Pertama - New Release (2009)
Penulis: Feri Sulianta
Penerbit: Lily Publisher


Terarium dapat diletakkan dalam ruangan dalam jangka waktu lama tanpa harus terkena sinar matahari, dengan mengganti cahaya matahari dengan lampu khusus. Anda dapat meletakkan terarium di dalam rumah, dalam rak pajangan Anda, di kantor maupun galeri. Ini akan menambah keunikan dekorasi ruangan dan juga menambah koleksi tanaman indoor dalam ruangan Anda.
Meskipun mudah, tanpa teknik dan media yang seksama, terarium tidak dapat bertahan lama. Tanpa teknik perawatan terarium yang tepat, tanaman akan merana karena rusaknya siklus air.
Siramlah tanaman atau media tanah dengan air ketika mulai terlihat kering. Secara rutin lakukan penyiraman setiap seminggu sekali atau kurang jika diperlukan. Potong daun yang mulai rusak agar tanaman dalam terarium tetap indah.
Lokasi tanaman juga patut diperhatikan. Jangan letakkan di daerah yang terkena sinar matahari secara langsung karena dapat membuat kondisi tanah cepat kering.
Jika Anda juga meletakkan binatang kecil di dalam terarium, bersihkan bagian dalam terarium dari kotoran hewan dan sisa makanan. Dengan demikian terarium Anda akan tetap terlihat menarik.
Sungguh unik! Miniatur hutan hujan tropis, ekosistem gurun, kebun sayur dan lain sebagainya hanya dimungkinkan dengan terarium.



Selasa, 05 April 2011

BAKTERI KOMPOS 2

Membuat Bakteri Padat

Peralatan dan Bahan :
1. bekatul
2. sekam
3. keset,
4. garu
5. gembor
6. sekop
7. bakteri cair
8. termometer
Cara Membuat :
Campurkan sekam dan bekatul dengan perbandingan 10 : 1 aduk secara merata dengan penambahan air secukupnya alias tidak ada rembesan air jika diperwas, tambahkan air tebu dan bakteri cair yang sudah dibuat diatas, aduk kembali hingga merata,tumpuk dalam satu lokasi terwtentu kemudian tutup permukaan adonan dengan keset.


Bakteri padat dipanen dengan memasukkan ke dalam glangsing, sesuai tekhnologi yang dipersiapkan, bakteri dapat digunakan untuk bahan campuran ketika kita mengolah sampah.


Kontrol setiap hari dengan mengukur suhu,kelembaban dan bau jika bakteri terlalu panas lakukan pengadukan dan penyiraman secukupnya, kemudian timbun kembali ke tempat semula. Diamkan selama 4 – 7 hari bakteri dalam zat padat dapat digunkan untuk pengkomposan dan asupan teknologi yang lain



Catatan :
Pada dasarnya pembuatan bakteri padat untuk menambah asupan bakteri menguntungkan agar sampah organik dapat tereduksi dengan cepat. Karena biasanya sampah organik yang akan dikelola sebelumnya sudah kemasukan jenis bakteri lain yang disebarkan oleh lalat dan proses pembusukan.
Alasan dibuat padat, karena dalam mengelola sampah prinsip utama adalah kelembaban, aerasi , suhu harus terjaga. Jika meteri yang dikomposkan terlalu basah akan mengganggu proses aerasi sehingga pertumbuhan bakteri menguntungkan terganggu.

SUMBER : www.pusdakota.org

BAKTERI KOMPOS 1

Membuat Bakteri Cair

Peralatan dan Bahan :
1. 250 g tempe;
2. 500 g tape ;
3. 1,5 liter air tebu;
4. 2 sdm yoghurt;
5. 15 liter (3/4 gallon) air mineral/sumur
6. botol galon atau botol-botol bekas, jerigen;
7. termometer;
8. karet dan plastik
Cara Membuat :
Campur tempe, tape dan yoghurt dalam satu tempat, masukkan ke dalam botol galon yang berisi air mineral/sumur, kemudian masukkan air tebu ke dalam botol galon, kocok dan tutup dengan menggunakan plastik dan karet.


Perbanyak bakteri jadi ke dalam wadah yang lain agar efisien di pembiayaan, caranya seperti pembuatan awal, siapkan botol yang sudah diisi air gula dan air sumur kemudian tambahkan bakteri cair yang sudah jadi sebanyak kira-kira 100 cc aduk hingga rata diamkan secara terkontrol selama 4 hari begitu secara terus menerus dilakukan sehingga tidak ada pembelian baru dari produk lain.


Kontrol setiap hari dengan membuka plastiknya sejenak agar gas di dalam keluar, pembauan, dan tes dengan kertas lakmus. Kemudian tutup kembali galon tersebut, bakteri akan berkembang baik dengan kisaran 4 sampai 7 hari.



Catatan :
Di dalam pengelolaan sampah organik , untuk menjaga kelembaban sering membutuhkan penyiraman. Maka untuk meningkatkan kualitas dan jumlah bakteri dalam pengkomposan ketika dilakukan penyiraman dapat menggunakan bakteri cair yang sudah dicampur dengan air biasa, sehingga dalam pengomposan selalu terjaga ketersediaan bakteri menguntungkan.
Bakteri cair ini dapat menjadi asupan jika kita melakukan pembuatan bakteri padat, seperti dijelaskan pada keterangan halaman selanjutnya. Manfaat lain dari bakteri ini adalah menghilangkan bau dan menguraikan padatan pada saluran pembuangan, misalnya yang ditimbulkan oleh detergen serta kotoran manusia dalam septic tank sehingga aliran air menjadi lebih lancar. Selain itu bakteri cair juga bisa berfungsi sebagai pupuk dan pestisida organik.

SUMBER : www.pusdakota.org

Minggu, 03 April 2011

Mengajarkan Anak Disiplin



Anak adalah masa depan bangsa, tapi bagaimana ketika mereka dewasa nanti tidak seperti yang kita harapkan. Banyak hal yang perlu ditanamkan ketika mereka masih anak-anak. Ilmu pengetahuan akan menjadi bekal yang amat berguna bagi mereka. Namun itu saja tidak cukup, sikap dan mental yang baik akan menjadi kunci dasar keberhasilan mereka kelak.
Berbicara tentang sikap dan mental tidak lepas dari disiplin. Sikap disiplin yang ditanamkan sejak dini membuat anak memiliki perilaku positif di kemudian hari. Lalu, bagaimanakah cara melatih disiplin anak?

Banyak orang tua melatih disiplin dengan menerapkan peraturan disertai dengan berbagai jenis hukuman. Misalnya, melarang anak menonton TV hingga memukul dan menghukum dengan berat. Bagi anak-anak, penerapan peraturan disertai hukuman, bisa membuat mereka lebih cepat melakukan tugas. Namun, penempatan hukuman yang tidak sesuai akan berakibat buruk pada mental mereka.
Pada saat orang tua membentak, hal itu dapat mempengaruhi mental anak hingga memicu tingkah laku agresif pada anak. Penelitian sosiolog dari University of New Hampshire, Murray Straus membuktikan hal tersebut. Dalam penelitiannya, Straus menemukan bahwa membentak dan mengancam adalah bentuk paling umum dari agresi yang dilakukan oleh orang tua. Dibandingkan tindakan yang lebih ekstrim lagi, seperti mengancam, memaki dan memanggil dengan kasar atau dengan panggilan seperti bodoh atau malas. Menurut Straus, tindakan itu membawa efek psikologis jangka panjang bagi sang anak, yang mana dampaknya baru terlihat setelah mereka semakin dewasa.
“Agresi psikologis itu bisa membuat anak menjadi sulit beradaptasi atau bahkan berperilaku buruk. Sebab anak merasa kehilangan perlindungan sejak mereka kecil. Faktor lainnya adalah anak menjadi kurang percaya diri, atau sebaliknya, menjadi pembrontak. Tetapi yang paling dikhawatirkan adalah mereka melakukan hal yang sama terhadap anak mereka kelak.” Ungkap Straus, yang dikutip dari merawat-anak.blogspot.com.
Hal serupa juga diungkapkan oleh seorang psikolog Arnold Buss. Seperti apa yang dilansir dari borobudurbiz.com, hukuman fisiologis dan psikologis yang berat berdampak tidak baik terhadap perkembangan mental anak. Bila hukuman diberikan terlalu sering dan anak merasakan hal ini tidak dapat dihindarkan, anak akan membentuk rasa ketidakberdayaan (Sense of Helplesness).
Berikut merupakan cara untuk mengajarkan disiplin pada anak:
1. Belajar mengatakan “tidak” secara tegas tapi dengan penuh kasih sayang, berwibawa dan tanpa nada marah. Kemampuan ini akan menolong anda dalam mendidik anak sehingga mereka mngetahui ada batasan dalam berbuat sesuatu.
2. Selalu bersikap konsisten. Jika anda telah mengatakan akan ada tindakan akibat dari perilakunya yang salah, terapkan “hukuman” tersebut sehingga anak tidak akan pernah mencobanya untuk memainkan anda. Sikap yang tidak konsisten akan menghancurkan aturan dan disiplin.
3. Fokus dan targetkan satu atau dua perilaku yang harus ditaati dengan baik pada waktu yang bersamaan. Misalnya, makanan harus dihabiskan, makanan jangan dibuat mainan. Umumnya akan lebih efektif untuk mengajarkan anak pada satu atau dua bidang yang terfokus daripada mencoba untuk mengajarkan sedikit-sedikit tapi dengan berbagai macam bidang yang berbeda.
4. Berlakulah seperti “bos” dan jangan malu untuk menjadi bos dalam membina hubungan dengan anak. Jika tidak anak cenderung bertindak semaunya bagaikan anak ayam kehilangan induk dan akhirnya berperilaku negatif. Perlu dicatat, bos bukan berarti anda dapat bertindak otoriter dan semena-mena.
5. Ajarkan anak disiplin dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan cinta kasih.
6. Berikan anak pilihan-pilihan kecil, semisal baju yang ia sukai, mau wortel atau kacang. Setelah menentukan pilihan, anak harus konsisten dengan pilihannya tersebut.
7. Ingat, disiplin yang konsisten merupakan hal yang aman dan baik. Kepatuhan anak merupakan salah satu jaminan agar ia selamat dari bahaya.Waktu yang terbaik untuk menyiapkan diri dalam bahaya adalah sebelum anda berada dalam bahaya itu.
8. Untuk langkah awal, ajarkan anak dengan cara memfokuskan mereka agar menurut pada aturan atau disiplin yang anda buat. Anak sudah cukup mengerti untuk mempelajari konsep ini.
Perlu digaris bawahi, pada cara yang kedua, hukuman pada anak tidaklah berbentuk kekerasan, melainkan tindakan disiplin atas dasar cinta dan kasih sayang. Selamat mencoba tips-tips tersebut. Jadilah orang tua yang disegani oleh anak-anak, sehingga suatu saat nanti mereka akan menjadi orang yang anda banggakan.
Sumber: Kompas

Minggu, 06 Maret 2011

Tukang Becak Yang Dermawan





Sahabat, maaf sebelumnya kalau pernah ada yang baca tentang Bai Fang Li. Seorang yang istimewa. Istimewa bukan karena dudukan dan harta, istimewa bukan karena kemewahan dan jabatannya. Namun istimewa karena apa yang ada di hatinya, yaitu kedermawanan.
Tentu kita kenal dengan Oprah Winfrey. Jika dia menyumbang ratusan dan ribuan dolar, tentu kita kagum namun tidaklah terkejut. Mungkin juga rajanya microsoft, Bill Gates yang mendermakan jutaan dolar, kita juga barangkali menganggap hal hebat yang biasa saja. Namun saat kita diperlihatkan kedermawanan dari orang yang dalam kesusahan, itu adalah hal yang tentunya mengetuk hati kita. Berikut adalah cerita tentang Bai Fang Li. File ini telah ada di komputer saya sejak lama. Tidak ada salahnya saya bagikan kepada sahabat..
————–
BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.
Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.
Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.
Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.
Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng. Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.
Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong.Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.
Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.
Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.
Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.
Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.
“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya….” jawab anak itu.
“Orang tuamu dimana…?” tanya Bai Fang Li.
“Saya tidak tahu…., ayah ibu saya pemulung…. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.
Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.
Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.
Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.
Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.
Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.
Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.
“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.
Bai Fang Li berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis……..
Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 ( setara 470 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.
Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ” Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.

Sumber; http://www.resensi.net/cinta-istimewa-untuk-orang-yang-luar-biasa/2011/02/#ixzz1FpMjAtuf